siswa SMA Charitas Jakarta yang selalu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan (Bullying)
Jakarta, RayaNews – Seorang siswa SMA Charitas Jakarta yang selalu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan (Bullying) dari teman sekelasnya, hingga ‘D’ sudah tidak mau sekolah.
Perundungan yang di terima ‘D’ salah satu siswa SMA Charitas Jakarta sejak kelas X hingga sekarang kelas XII, di duga kuat pihak sekolah melalaikan kewajiban pencegahan bullying di sekolah, sehingga ‘D’ (korban Bullying) tidak mendapat perhatian dari pihak sekolah.
Diduga Akibat Bullying Siswa SMA Charitas Tidak Mau Sekolah Jakarta, RayaNews – Seorang siswa SMA Charitas Jakarta yang selalu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan (Bullying) dari teman sekelasnya, hingga ‘D’ sudah tidak mau sekolah. Perundungan yang di terima ‘D’ salah satu siswa SMA Charitas Jakarta sejak kelas X hingga sekarang kelas XII, di duga kuat pihak sekolah melalaikan kewajiban pencegahan bullying di sekolah, sehingga ‘D’ korban Bullying tidak mendapat perhatian dari pihak sekolah. ‘D’ sejak kelas X sudah menyampaikan perundungan yang dia terima kepada Guru BK (Bimbingan Konseling). Kata kata kasar dan Kata kata (kebon binatang) sering kali di lontarkan kepada ‘D’ oleh teman sekelas, bahkan hingga pemukulan bagian kepala di terima ‘D’. Wakil kepala sekolah menyangkal tidak mengetahui permasalahan yang terjadi hingga memanggil guru bidang kesiswaan. Di hadapan wakil kepala sekolah dan guru bidang kesiswaan ‘D’ menceritakan semua kejadian Bullying yang menimpa dirinya sejak masih kelas X. Perundungan yang diterima ‘D’ harusnya mendapatkan perhatian khusus dari pihak sekolah, mengingat traumatik yang tinggi teradap kejiwaan dan fisik ‘D’ hingga ‘D’ tidak mau sekolah lagi dan memberikan sangsi tegas terhadap para pelaku bullying. Hingga berita ini di terbitkan kepala sekolah belum dapat di mintai keterangan. #bullying#sma#viral#fyppppppppppppppppppppppp#siswasma @dedimulyadi ✅️ @Kemendikdasmen @perlindungananak75
‘D’ sejak kelas X sudah menyampaikan perundungan yang dia terima kepada Guru BK (Bimbingan Konseling). Kata kata kasar dan Kata kata (kebon binatang) sering kali di lontarkan kepada ‘D’ oleh teman sekelas, bahkan hingga pemukulan bagian kepala di terima ‘D’.
Wakil kepala sekolah menyangkal tidak mengetahui permasalahan yang terjadi hingga memanggil guru bidang kesiswaan. Di hadapan wakil kepala sekolah dan guru bidang kesiswaan ‘D’ menceritakan semua kejadian Bullying yang menimpa dirinya sejak masih kelas X.
Perundungan yang diterima ‘D’ harusnya mendapatkan perhatian khusus dari pihak sekolah, mengingat traumatik yang tinggi teradap kejiwaan dan fisik ‘D’ hingga ‘D’ tidak mau sekolah lagi dan memberikan sangsi tegas terhadap para pelaku bullying.
Hingga berita ini di terbitkan kepala sekolah belum dapat di mintai keterangan. [RH/in]